Bagaimana Adab Seorang Muslim Ketika di Kamar Mandi?

Sebagai umat manusia pada umumnya, dan umat Islam pada khususnya, menjadi kewajiban kita untuk selalu menjaga adab kita dalam segala hal. Islam sendiri telah mengajarkan adab-adab berperilaku dalam segala hal tersebut, salah satunya adalah adab di kamar mandi.

Kita telah mengetahui bahwa kamar mandi adalah tempat yang kotor karena fungsinya sebagai tempat membuang hajat dan membersihkan diri kita dari berbagai macam najis.

Tempat yang kotor telah kita ketahui juga merupakan tempat yang setan sukai, mereka nyaman di tempat demikian. Maka doa masuk maupun keluar kamar mandi sangat dianjurkan.

Maka kita sebagai seorang Muslim, hendaknya memperhatikan adab-adab ketika hendak masuk, saat di kamar mandi, dan setelahnya. Berikut adalah adab-adabnya yang telah Islam ajarkan.

Berdoa Sebelum Masuk Kamar Mandi

كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ اَلْخَلَاءَ قَالَ: اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ اَلْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

Bahwa Rasulullah SAW apabila masuk kakus beliau berdoa: “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hal-hal yang keji dan kotor.” (Bulughul Maram, Hadis No. 94)

Mendahulukan Kaki Kiri

Ketika kita memasuki kamar mandi, hendaknya mendahulukan kaki kiri. Namun sebaliknya ketika keluar dari kamar mandi, hendaknya mendahulukan kaki kanan.

Sebagaimana yang Rasulullah SAW ajarkan agar masuk kamar mandi dengan mendahulukan kaki kiri karena beliau mendahulukan yang kanan untuk sesuatu yang baik.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحِبُّ التَّيَمُّنَ مَا اسْتَطَاعَ فِي شَأْنِهِ كُلِّهِ فِي طُهُورِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَتَنَعُّلِهِ

Dari Aisyah berkata, “Nabi SAW suka mendahulukan yang kanan dalam setiap perbuatannya. Seperti dalam bersuci, menaiki kendaraan dan memakai sandal.” (Shahih Bukhari, Hadis No. 408)

Diam atau Tidak Bersuara

Ketika kita di kamar mandi, terkadang timbul rasa ingin bernyanyi. Atau semisal di asrama, sambil mengobrol dengan teman yang ada di kamar mandi sampingnya. Namun ternyata, diam ketika berada di kamar mandi sangat dianjurkan.

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَجُلًا مَرَّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَبُولُ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا

رَأَيْتَنِي عَلَى مِثْلِ هَذِهِ الْحَالَةِ فَلَا تُسَلِّمْ عَلَيَّ فَإِنَّكَ إِنْ فَعَلْتَ ذَلِكَ لَمْ أَرُدَّ عَلَيْكَ

Dari Jabir bin Abdullah berkata, Seorang laki-laki melewati Nabi SAW, kemudian ia mengucapkan salam ketika beliau sedang kencing. Maka Rasulullah SAW bersabda kepadanya: “Apabila kamu melihatku dalam kondisi seperti ini maka jangan memberi salam kepadaku. Karena sesungguhnya jika kamu melakukannya, maka aku tidak akan membalasnya.” (Sunan Ibnu Majah, Hadis No. 346)

Tidak Membawa Benda dengan Asma Allah dan Nabi atau Rasul

Ketika di dalam kamar mandi, hendaknya tidak membawa barang apapun yang melambangkan asma Allah atau sesuatu yang berhubungan dengan nabi dan rasul.

عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْخَلَاءَ نَزَعَ خَاتَمَهُ

Dari Anas beliau bersabda: “Jika Rasulullah SAW masuk ke dalam WC, beliau melepas cincinnya.” (Sunan Tirmidzi, Hadis No. 1668). Dengan sedikit catatan, hadis ini derajatnya hasan gharib.

Tidak Menghadap atau Membelakangi Kiblat

Salah satu adab di kamar mandi adalah ketika buang air, sebaiknya kita tidak menghadap kiblat.

وَعَنْ سَلْمَانَ رضي الله عنه قَالَ: لَقَدْ نَهَانَا رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ نَسْتَقْبِلَ اَلْقِبْلَةَ بِغَائِطٍ أَوْ بَوْلٍ أَوْ أَنْ نَسْتَنْجِيَ بِالْيَمِينِ أَوْ أَنْ نَسْتَنْجِيَ بِأَقَلَّ مِنْ ثَلَاثَةِ أَحْجَارٍ أَوْ أَنْ نَسْتَنْجِيَ بِرَجِيعٍ أَوْ عَظْمٍ

Salman radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah SAW benar-benar telah melarang kami menghadap kiblat pada saat buang air besar atau kecil atau ber-istinja’ (membersihkan kotoran) dengan tangan kanan atau beristinja’ dengan batu kurang dari tiga biji atau beristinja’ dengan kotoran hewan atau dengan tulang. (Bulughul Maram, Hadis No. 103)

مِنْ حَدِيثِ أَبِي أَيُّوبَ رضي الله عنه لَا تَسْتَقْبِلُوا اَلْقِبْلَةَ بِغَائِطٍ وَلَا بَوْلٍ وَلَكِنْ شَرِّقُوا أَوْ غَرِّبُوا

Dari hadis Ayyub radliyallahu ‘anhu, ” Janganlah kalian menghadap kiblat dan membelakanginya. Akan tetapi, hadaplah ke arah timur atau barat.” (Bulughul Maram, Hadis No. 104)

Baca juga: Adab Bangun Tidur, Yuk Terapkan Dalam Keseharian Kita

Bersuci dengan Tangan Kiri

Kembali dengan pernyataan di atas, bahwa Rasulullah SAW mengajarkan kita agar menggunakan tangan kanan untuk perihal yang baik. Maka, bersuci, beristinja’, atau membersihkan kotoran dari tubuh kita Rasulullah menyuruh kita untuk menggunakan tangan kiri.

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا بَالَ أَحَدُكُمْ فَلَا يَأْخُذَنَّ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ وَلَا يَسْتَنْجِي بِيَمِينِهِ وَلَا يَتَنَفَّسْ فِي الْإِنَاءِ

Dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Jika salah seorang dari kalian kencing maka janganlah ia memegang kemaluannya dengan tangan kanan, jangan beristinja’ dengan tangan kanan dan jangan bernafas dalam gelas saat minum.” (Shahih Bukhari, Hadis No. 150)

Berdoa Saat Keluar Kamar Mandi

Rasulullah SAW senantiasa berdzikir kepada Allah di setiap waktu dan setiap tempat, kecuali di kamar mandi. Maka doa yang dibaca saat keluar dari kamar mandi adalah:

وَعَنْهَا أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا خَرَجَ مِنْ اَلْغَائِطِ قَالَ غُفْرَانَكَ

Dari Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW jika telah keluar dari buang air besar beliau berdoa: “Aku mohon ampunan-Mu.” (Bulughul Maram, Hadis No. 105)

Beliau memohon ampun kepada Allah karena tidak bisa berdzikir selama berada di kamar mandi. Maka marilah kita terapkan adab di kamar mandi yang telah Rasulullah SAW ajarkan. Wallahu a’lam.