Jasa SEO murah dan profesional silakan hubungi 0812-1413-345 😊
Makna Filosofis Lagu Lir-Ilir Karya Sunan Kalijaga
Tembang atau lagu Lir-Ilir karya Sunan Kalijaga ini memiliki makna filosofis. Lagu Lir-Ilir karya Sunan Kalijaga begitu popular bagi kalangan anak-anak sampai orang-orang dewasa.
Banyak kalangan orang sering menyanyikan lagu tersebut dalam meramaikan aktivitas sehari-hari. Anak-anak kecil pun lamat-lamat menyenandungkannya ketika sedang bermain dan berkumpul bersama.
Sampai saat ini lagu ini masih tetap menjadi ciri khas Jawa. Adanya perkembangan zaman, tentu kesenian juga ikut merasakan dampak positifnya.
Oleh anak-anak muda berbakat, tembang Lir-Ilir ini diaransemen dengan bermacam-macam nada agar lebih menarik lagi.
Mereka mengupayakan hal tersebut supaya nyaman didengar dan tidak dilupakan khususnya bagi generasi muda masa kini. Sekaligus untuk melestarikan budaya Jawa.
Lagu Lir-Ilir Sebagai Sarana Dakwah Islam
Sunan Kalijaga menggunakan perantara kesenian dalam berdakwah, yakni dengan tembang Lir-ilir adalah sikap yang tepat.
Melihat sebelumnya bahwa dalam agama Hindhu dan Budha telah lama berkembang hal demikian. Maka Sunan Kalijaga menggunakan tembang ini untuk bisa menyesuaikan dengan adat yang sudah berlaku sebelumnya.
Baca juga: Ajaran Tasawuf Walisongo Melalui Akulturasi Kesenian
Strategi dakwah tersebut sudah sesuai dengan prinsip para Wali Songo yang berbunyi “Kenek iwake ora buthek banyune”. Yang memiliki arti menangkap ikan harus tanpa membuat air menjadi keruh.
Lagu Lir-Ilir karya Sunan Kalijaga ini memiliki makna filosofis yang begitu kuat apabila bisa memahaminya dengan baik.
Beliau menciptakan tembangini bukan hanya untuk kesenangan atau soal seni, tapi juga tentang arti penting yang terkandung dalam tembang ini.
Sebagai sarana dakwah, dalam lagu Lir-Ilir terkandung makna tentang keimanan tentang Islam seperti rukun Islam dan hal pertaubatan.
Selain itu, terkandung pula makna tentang muhasabah. Memahami diri sendiri mengenai kebaikan atau keburukan yang pernah dilakukan. Serta memperbaiki kesalahan yang dilakukan sebelum datangnya ajal.
Baca juga: Masuknya Islam ke Indonesia Menurut Teori Cina dan Teori Turki
Setiap lirik dari tembang ini memiliki pesan filosofi yang dalam. Maka sudah sepatutnya kita melestarikan lagu tersebut.
Pengajaran Islam oleh Sunan Kalijaga dengan kesenian dapat kita tiru, sehingga memudahkan orang untuk mempelajari makna ajaran Islam.
Melestarikan Budaya Jawa
Mengingat perkembangan zaman yang semakin maju dengan teknologi yang semakin canggih, kemudian muncul pula kebiasaan ataupun kebudayaan dari luar Indonesia yang mudah untuk masuk ke Indonesia.
Hal itu kemudian menyebabkan membuat eksistensi kesenian dan kebudayaan Jawa cukup rentan untuk pudar.
Maka, warisan dari para Wali Songo harus tetap lestari. Keberadaan budaya dan kesenian di Jawa harus tetap bertahan, karena kekayaan budaya yang ada di Jawa pada dasarnya sangat melimpah.