Jasa SEO murah dan profesional silakan hubungi 0812-1413-345 š
Panduan Memulai SEO Menurut Google untuk Pemilik Website
Menurut Google, panduan memulai SEO ini salah satunya adalah untuk para pemilik website. Terutama para pemilik website yang mengingikan traffic dari search engine atau mesin telusur Google.
Para pemiliki website bisa mempelajari SEO secara autodidak dari panduan-panduan yang Google berikan. Meski panduan yang Google berikan tidak serta merta membuat traffic website naik signifikan.
Secara ringkas, Google setidaknya memberi 7 panduan dasar memulai SEO. Dari pentingnya memahami istilah-istilah SEO, panduan membuat konten, hingga pemilihan template yang mobile frendly.
Istilah-Istilah dalam SEO
Sebelum memulai menerapkan panduan-panduan SEO menurut Google, ada beberapa istilah SEO yang harus pemilik website pahami. Istilah-istilah tersebut adalah Crawl, Indeks, dan Googlebot.
Istilah-istilah tersebut Google gunakan berkaitan dengan sebuah halaman website. Oleh karena itu, istilah-istilah tersebut perlu dipahami untuk mempermudah panduan-panduan SEO nantinya.
Crawl
Crawl adalah bahasa yang Google gunakan untuk mencari sebuah halaman baru website yang telah terbit. Seperti misalnya, seorang pemilik website baru saja menerbitkan artikel terkait panduan SEO.
Maka, artikel tersebut akan dicrawl oleh Google. Proses crawl yang Google lakukan berjalan secara terus-menerus. Termasuk ketika artikel diperbarui dan diterbitkan kembali oleh pemilik website.
Baca juga: Apa Itu SEO & Cara Menulis Artikel SEO Friendly Berkualitas
Setelah Google selesai mengcrawl halaman baru dari sebuah website dan tidak ada masalah, maka artikel tersebut akan masuk dalam daftar artikel yang terindeks mesin telusur Google. Lalu, apa itu Indeks?
Indeks
Secara sederhana, istilah Indeks atau agar lebih mudah Terindeks dalam Bahasa Indonesia, adalah istilah yang Google pakai untuk artikel yang telah berhasil masuk ke dalam mesin telusur Google.
Misalnya, ketika seorang pemilik website menerbitkan artikel PanduanĀ SEO. Maka, saat artikel tersebut dicari melalui mesin telusur Google, artikel akan muncul di halaman pencarian tersebut.
Sebaliknya, jika artikel tidak muncul di halaman pencarian Google, maka artinya artikel tersebut belum terindeks oleh Google. Google bisa saja mencrawl artikel namun tidak mengindeksnya.
Googlebot
Googlebot adalah nama dari sistem Google yang bertugas untuk mengcrawl halaman secara terus-menerus. Jadi, artikel yang telah terbit akan dicrawl oleh Google berkali-kali melalui Googlebot tersebut.
Dengan begitu, artikel-artikel yang, misalnya saja, telah diedit ulang oleh penulisnya, akan Google tempatkan dalam halaman mesin telusur (SERP) yang berbeda dari sebelumnya. Bisa lebih baik atau sebaliknya.
Website Ada di Google?
Panduan memulai SEO yang pertama adalah memastikan website telah terdaftar di Google. Artikel SEO friendly sekalipun akan sulit terindeks oleh Google jika website belum terdaftar di Google.
Google akan lebih mudah mengindeks halaman website setelah website tersebut terdaftar di Google dan terverifikasi siapa pemiliknya. Jadi, pastikan website telah terdaftar di Google dan terverifikasi pemiliknya.
Para pemilik website bisa mendaftarkan dan memverifikasi kepemilikan website melalui Google Search Console. Cara untuk mendaftarkan dan memverifikasi kepemilikan website di GSC cukup mudah.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengunjungi halaman GSC. Setelah itu login dengan akun Gmail, add property, masukkan domain dan nama website, kemudian verifikasi kepemilikan website.
Baca juga: Jasa SEO Website Murah Bulanan, Terbaik dan Profesional
Jika proses pendaftaran sekaligus verifikasi website di GSC telah selesai, halaman-halaman website satu per satu bisa dipastikan akan mulai terindeks oleh mesin telusur Google (website ada di Google).
Setelah itu, website baru akan menemukan para kompetitornya (pesaing). Para pemiliki website bisa melihat, apakah website mereka bisa ada di halaman pertama mesin telusur Google atau tidak.
Tanpa teknik-teknik SEO yang Google atau para pakar SEO sarankan, kecil kemungkinan website akan bisa menembus halaman pertama Google. Sekalipun queri pencarian sama persis dengan judul.
Bantu Google Memahami Konten
Googlebot bekerja sama seperti pengguna pada umumnya (manusia). Semakin mudah artikel untuk dipahami, semakin mudah juga bagi Googlebot untuk memahaminya dan begitu sebaliknya.
Google menyarakan untuk membuat judul artikel yang unik, akurat, dan deskriptif. Selain itu, Google juga menyarankan untuk tidak sembaran dalam membuat judul SEO dan meta deskripsi.
Baca juga: Riset Keyword SEO Gratis dengan Ubersuggest, Semrush, Ahrefs
Judul SEO adalah judul yang terlihat dalam mesin telusur. Judul SEO bisa saja berbeda dengan judul artikel. Sedangkan meta deskripsi merupakan kutipan yang berada persis di bawah judul SEO.
Judul artikel yang mengikuti panduan SEO paling tidak mengandung setidaknya kata kunci. Selain kata kunci, pilihan kata dalam judul juga harus yang benar-benar relevan dengan kata kunci.
Salah satu cara untuk membuat judul yang relevandengan kata kunci adalah dengan melihat variasi keyword pada tools semacam Semrush.Ā Dengan begitu, volume keyword juga bisa bertambah.
Membuat judul artikel yang unik juga tidak berarti sama dengan clikbait. Membuat judul yang mengikuti panduang SEO memiliki teknik tersendiri. Misalnya terkait panjang judul dan sebagainya.
Sedangkan terkait dengan meta deskripsi, sebelum Google menempatkan artikel di SERP, Google akan lebih dulu melakukanĀ pengindeksan. Dalam proses tersebut Google akan membaca meta deskripsi.
Tanpa meta deskripsi, Google akan secara acak mengambil kalimat dalam artikel yang relevan dengan queri pencarian sebagai kutipan di SERP nantinya. Pastikan kata kunci ada di meta deskripsi.
Selain itu, perhatian juga panjang kalimat dalam artikel. Kalimat yang pendek cenderung mudah dipahami ketimbang yang terlalu panjang. Bukan saja oleh pengguna, melainkan juga oleh Googlebot.
Yoast (salah satu plugin SEO) juga selalu menyarankan untuk membuat kalimat yang pendek ketika menulis artikel SEO friendly. Namun, kuncinya adalah membuat kalimat yang mudah dipahami.
URL Sederhana Sesuai Konten
Terlihat sederhana bahkan remeh. Tapi membuat URL yang sederhana dan mencerminkan konten artikel merupakan hal yang Google sarankan. URL misalnya, cukup hanya dengan kata kunci.
Meski judul artikel misalnya cukup panganjang, seperti Panduan Memulai SEO Menurut Google untuk Pemilik Website, URL cukup dengan https://domain/panduan-memulai-seo.
Konten Menarik & Bermanfaat
Konten artikel, karena berbagai alasan, konon karena juga untuk memenuhi panduan SEO, terkadang justru malah terlihat bertele-tele. Padahal Google sendiri tidak menyarankan hal yang demikian.
Google hanya menyarakan untuk membuat konten artikel yang menarik dan bermanfaat. Membuat konten yang benar-benar baru namun tetap relevan dengan kata kunci atau keyword yang diincar.
Beberapa pakar SEO menyarakan agar membuatĀ artikel yang panjang (1000 kata misalnya). Namun, dalam beberapa kasus, artikel dengan panjang 300 kata juga masuk ke halaman pertama mesin telusur Google.
Hal lain yang perlu menjadi perhatian terkait dengan konten artikel atau artikel adalah duplikat konten. Pada dasarnya, duplikat konten bukan masalah. Artikel yang sama tetap akan terindeks.
Hanya saja, Google akan menempatkan artikel yang dibuat lebih dulu di posisi yang lebih baik dari artikel yang terakhir dibuat. Artikel yang terakhir dibuat biasanya akan berada di bawah artikel yang serupa.
Dengan catatan, artikel yang terakhir dibuat benar-benar berkualitas. Oleh sebab itu, duplikat konten merupakan hal yang kurang disarankan. Lebih baik jika membuat artikel baru dan benar-benar berbeda.
Hindari Iklan yang Menggangu
Monetisasi menjadi salah satu yang tidak terlepas dari tujuan penggunaan SEO. Dengan SEO, traffic organic website bisa meningkat tajam. Hal itu membuat pendapatan pemilik website juga ikut terpengaruh.
Selama ini, ada beberapa platforms monetisasi, seperti misalnya Google Adsense. Pemiliki website bisa mendapat puluhan juta rupiah setiap bulan jika memonetisasi websitenya di Google Adsense.
Google Adsense sendiri menyediakan berbagai jenis iklan. Mulai dari iklan display, iklan dalam feed dan artikel, multipleks, dan mesin telusur. Semua jenis iklan tersebut bisa pemilik website pakai.
Selain Google Adsense, ada juga Adsterra atau AdNow. Sayangnya tidak semua platforms monetisasi menyedikan iklan yang ramah untuk para pengguna. Ada juga yang cukup menggangu para pengguna.
Iklan-iklan yang cukup mengganggu para pengguna tersebut bisa berdampak buruk terhadap website. Para pengguna bisa saja meninggalkan website karena iklan terlalu mengganggu dan sebagainya.
Oleh sebab itulah, Google menyarakan untuk menghindari iklan yang mengganggu para pengguna. Dengan begitu para pengguna akan mendapat pengalaman yang baik dan berpengaruh terhadap SEO.
Website Mobile Friendly
Data dari Google Analytics menunjukkan presentase traffic organic cenderung datang dari para pemakai smartphone seiring dengan banyaknya pemakai smartphone atau perangkat seluler.
Sisanya datang dari PC atau komputer dan tablet. Oleh karena itulah, Google menyarankan agar website mobile friendly agar para pengguna smartphone bisa mengaksesnya dengan mudah dan tanpa kendala.
Untungnya, untuk menerapkan panduan SEO ini cukup mudah sekarang. Tersedia banyak tema website atau template website yang mobile friendly dan tersedia secara cuma-cuma alias gratis.
Baca juga: 12 Tips Menulis Artikel SEO Friendly yang Baik & Berkualitas
Akhir kata, panduan memulai SEO ini hanya sebagian kecil dari apa yang telah Google dan para pakar SEO sarankan. Ada lebih banyak teknik SEO yang dapat para pemilik website terapkan.
Selain itu, yang tidak kalah penting, panduan memulai SEO ini khusus untuk pemilik website yang ingin mendapat traffic tinggi dari mesin telusur Google. Bukan dari media sosial, referral, maupun direct.