Jasa SEO murah dan profesional silakan hubungi 0812-1413-345 😊
Pendidikan Karakter untuk Anak SD di Masa Pendemi Covid-19
Pendidikan karakter merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan. Bahkan, merupakan amanah Undang-undang Sisdiknas 20 Tahun 2003.
Peserta didik jenjang Sekolah Dasar (SD) atau anak-anak SD sangat membutuhkan pendidikan karakter untuk kebutuhan perkembangannya.
Mempersiapkan generasi yang baik sama halnya dengan menanamkan kesejahteraan untuk masa depan. Anak-anak sekarang merupakan cerminan masa depan.
Hasil Penelitian KBM Daring
Hasil penelitian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada 11 April 2020 menunjukan hasil yang mengejutkan.
58% anak tidak senang dengan kegiatan belajar di rumah. 38% anak menyampaikan bahwa sekolah belum memiliki program yang baik untuk belajar di rumah.
Kondisi tersebut merupakan bukti bahwa valuesbased education itu nyata. Sekolah tidak boleh mengesampingkan pendidikan karakter.
Belajar dari rumah atau pembelajaran daring adalah pilihan yang terbaik dari pilihan yang ada di masa pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 memang memberikan efek kejut di semua lini kehidupan. Salah satunya adalah Pendidikan.
Pembelajaran yang awalnya di sekolah bergeser ke rumah masing-masing. Peserta didik harus belajar dari rumah dengan bimbingan secara tidak langsung dari Guru.
Baca juga: Kebijakan Pendidikan Ala Khalifah Harun Ar-Rasyid
Selain itu, para Guru juga belum pernah mendapat pelatihan secara khusus untuk menghadapi kondisi kegaitan KBM secara terpisah dengan para siswa.
Guru terkesan kaget dengan sistem belajar daring. Sarana pembelajaran berubah menjadi Classroom, Edmodo, Zoom, Gooogle Form, Quizizz, Office 365 dan lainnya.
Melalui sarana tersebut kendala belajar dari rumah dapat teratasi bisa sedikit teratasi. Hanya saja, dalam praktiknya tidak semudah membalikkan tangan.
Reaksi Atas KBM Daring
Banyak reaksi yang timbul dari siswa dan orang tua. Banyak siswa yang mengeluh karena mereka merasa bosan belajar dengan sistem daring.
Siswa merasa dikejar-kejar oleh tugas, jaringan internet yang terbatas, serta adanya kesenjangan fasilitas pembelajaran berbasis daring.
Masalah tersebut kerap menjadi sorotan sehingga muncul ke permukaan. Namun, tetap saja, ada hal yang tidak boleh luput dari perhatian, yakni pendidikan karakter.
Pendidikan Karakter untuk Anak SD
Sebuah lembaga pendidikan harus mampu atau bahkan wajib dan bertanggung jawab untuk mencetak watak atau kepribadian yang baik bagi anak-anak.
Baca juga: Adab Bangun Tidur, Yuk Terapkan Dalam Keseharian Kita
Secara spesifik, mengutip Kesuma, pelaksanaan pembelajaran pendidikan karakter dapat dilihat dalam lima hal yakni, melalui;
- Silabus;
- Rencana Pelaksanaan Pembelajatan (RPP);
- Kegiatan belajar mengajar;
- Metode Pembelajaran;
- Evaluasi.
Lima langkah tersebut dapat digunakan untuk mengukur atau mengidentifikasi proses pelaksanaan Pendidikan karakter di sekolah.
Pendidikan karakter pada jenjang sekolah dasar menjadi pondasi yang menentukan masa depan siswa. Anak harus tumbuh dengan bekal pendidikan karakter.
KBM Pendidikan Karakter
Kegitan belajar mengajar (KMB) bisa mengarah pada pembentukan sikap dan perilaku yang sesuai dengan kondisi Covid-19 seperti pola hidup bersih, disiplin belajar, beribadah.
Tugas yang diberikan kepada siswa juga bisa mengarah pada pembentukan kebiasaan positif, seperti menggambar jaga jarak, memakai masker dan lain sebagainya.
Hal yang tidak kalah penting lagi dalam proses pendidikan karakter adalah evaluasi. Evaluasi pendidikan karakter bisa melalui berbagai hal.
Seperti misalnya melakukan komunikasi secara instens dengan orang tua, lembar penilaian, laporan hasil kerja siswa, kuesioner dan sebagainya.