Jasa SEO murah dan profesional silakan hubungi 0812-1413-345 😊
Sumbangsih Dinasti Fatimiyah Terhadap Peradaban Islam
Dinasti Fatimiyah memiliki pengaruh besar dalam perkembangan peradaban Islam, baik dalam sistem pemerintahan maupun dalam bidang keilmuan. Masa keemasannya dimulai pada periode al-Muiz dan memuncak pada masa al-Aziz.
Politik dan Pemerintahan
Bentuk pemerintahan pada masa Fatimiyah merupakan suatu bentuk pemerintahan dengan pola baru dalam sejarah Mesir. Pengangkatan dan pemecatan pejabat tinggi berada di bawah kekuasaan khalifah.
Menteri-menteri terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok militer dan kelompok sipil. Kelompok militer membawahi urusan tentara perang, pengawal rumah tangga khalifah dan semua permasalahan yang menyangkut keamanan.
Sedangkan kelompok sipil antara lain: 1) Qadi’ berfungsi sebagai hakim dan direktur percetakan uang; 2) Ketua dakwah memimpin bidang keilmuan; 3) Inspektur pasar membidangi bazar, jalan dan pengawasan timbangan dan ukuran; 4) Bendaharawan negara membidangi baitul mal; 5) Wakil kepala urusan rumah tangga khalifah; 6) Qori’ membacakan Al-Quran bagi khalifah kapan saja dibutuhkan.
Pemikiran dan Filsafat
Dalam menyebarkan ke-Syi’ah-annya, Dinasti Fatimiyah banyak menggunakan filsafat Yunani yang mereka kembangkan dari pendapat-pendapat Plato, Aristoteles, dan ahli-ahli filsafat lainnya.
Kelompok ahli filsafat yang paling terkenal pada masa ini adalah Ikhwanu Sofa. Kelompok ini cenderung membela kelompok Syi’ah Isma’iliyah dan mengembangkan pemikiran-pemikiran yang berhubungan dengan ilmu agama, pengembangan syariah dan filsafat Yunani.
Tokoh filsuf yang muncul pada masa ini antara lain: Abu Hatim ar-Razi, Abu Abdillah an-Nasafi, Abu Ya’kub as-Sajazi dan lain-lain.
Ekonomi dan Perdagangan
Pada masa Dinasti Fatimiyah, Mesir mengalami kemakmuran ekonomi yang mengungguli Irak dan daerah-daerah lainnya. Hubungan dagang dengan dunia non-Islam terbina dengan baik termasuk dengan India dan negeri-negeri Mediterania yang beragama Kristen.
Pada suatu festival, khalifah al-Mustanshir keliatan sangat cerah dan berpakaian indah. Istana khalifah yang dihuni 30.000 orang terdiri dari 12.000 pelayan dan pengawal dan 10.000 orang pengurus kuda.
Juga masjid-masjid, perguruan tinggi, rumah sakit dan pemondokan khalifah yang berukuran sangat besar yang menghiasi kota Kairo Baru.
Baca juga: Hukum Gadai Menurut Empat Imam Madzhab
Pemandian umum memiliki kondisi yang baik dan terlihat sangat banyak di setiap tempat di kota itu. Pasar yang mempunyai 20.000 toko luar biasa besarnya dan dipenuhi berbagai produk dari seluruh dunia.
Keadaan ini menunjukkan sisi kemakmuran yang begitu berlimpah dan kemajuan ekonomi yang begitu hebat pada masa Dinasti Fatimiyah.
Walaupun Dinasti Fatimiyah ini bersungguh-sungguh dalam men-Syi’ah-kan orang Mesir, tapi mereka tidak melakukan pemaksaan kepada orang Sunni untuk mengikuti aliran Syi’ah.
Itulah salah satu kebijakan pemerintahan Dinasti Fatimiyah yang imbasnya sangat besar terhadap kemakmuran dan kehidupan sosial yang aman dan tentram.